Tuesday, December 25, 2018

Pengamanan Natal Gambaran Kesiapan Polri Hadapi Pemilu 2019

Pengamanan Natal 2018 serta perayaan Tahun Baru dapat jadi deskripsi persiapan Polri dalam mengawasi Pemilu serentak 2019. Perayaan Natal serta Tahun Baru kesempatan ini dipandang begitu penting.

Baca juga : Biaya Kuliah POLINES - Pendaftaran POLINES

Perihal ini mengingat penerapan Pemilu serentak akan berjalan pada April 2019. “Aman tidaknya perayaan Natal serta Tahun Baru kesempatan ini akan memberi deskripsi persiapan Polri menahan masalah waktu Pemilihan presiden yang tinggal hitungan bulan saja. Lebih Pemilu serentak masih tetap punya potensi timbulnya pemakaian SARA yang memunculkan disharmonisasi,” kata anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni dalam tayangan persnya, Minggu (23/12/2018).

Sahroni memperingatkan Polri tidak bisa meleng dalam pengamanan Natal serta tahun baru, terutamanya pada tindakan teror. Aktor yang coba mengakibatkan kerusakan tatanan serasi kerukunan umat beragama dengan tindakan bom di gereja atau lain tempat waktu penerapan Natal serta Tahun Baru mesti ditindak tegas.

Dia ikut minta Polri menyimak serta menganalisa serangkaian teror bom yang berlangsung tahun ini. Seperti lima bom yang diledakkan di Surabaya oleh beberapa aktor teror pada 13-14 Mei 2018 kemarin.

“Jangan meleng pada tindakan teror. Saya meyakini Polri sudah lakukan pemetaan dengan baik serta dapat mengamankan kekuatan masalah yang akan muncul,” pesan Sahroni mengharap momen bom di gereja waktu malam Natal di tahun 2000 lantas tidak terulang lagi.

Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, sekitar 94.946 personil Polri disiagakan untuk pengamanan Natal serta Tahun Baru. Pengamanan dibikin dalam pola prioritas satu serta prioritas dua. Keseluruhan kemampuan untuk Polda yang masuk prioritas satu sekitar 69.080 personil. Sesaat 1/3 personil Polri dikerahkan untuk pengamanan Polda berkategori prioritas dua.

Baca juga : Biaya Kuliah ISI SOLO - Pendaftaran ISI SOLO

Polda yang termasuk juga prioritas satu yaitu Polda Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Spesial Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, serta Papua. Sesaat 21 polda kelompok prioritas dua salah satunya Polda Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Barat.

“Dengan objek pengamanan sekitar 57.946 tempat dengan konsentrasi paling besar tempat beribadah, pengamanan bersinergi dengan TNI, pemda, ormas, serta stakeholder berkaitan,” katanya.

No comments:

Post a Comment