Monday, February 26, 2018

Megawati Doktor Kehormatan Bidang Demokrasi Ekonomi

 Megawati Soekarnoputri memperoleh titel doktor kehormatan bagian demokrasi ekonomi dari Kampus Nasional Mokpo (MNU), Korea Selatan.

Presiden Ke-5 Republik Indonesia itu direncanakan terima titel doktor honoris causa itu pada Kamis (16/11/2017).

Baca juga: Akreditasi Prodi UNNES

Direncanakan Megawati juga akan segera menghadiri penganugerahan titel itu pada hari Kamis (16/11) pagi saat setempat.

Sesudah terima titel doktor H. C., Megawati juga akan memberi orasi ilmiah dimuka " civitas academica " Kampus Nasional Mokpo, Korsel.

Megawati yang Ketua Umum DPP PDI Perjuangan waktu berita ini di buat tengah dalam perjalanan dari Seoul menuju Mokpo memakai kereta KTX 521 dari Stasiun Yongsan.

Dalam perjalanan itu, Megawati didampingi putra pertamanya, Mohammad Rizki Pratama, Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Herman Hery, serta beberapa staf Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

Terlebih dulu, Megawati mencapai titel doktor H. C. dari Korean Maritime and Ocean University di Busan, Korea Selatan, pada Oktober 2015.

Beberapa kampus juga memberi titel sama pada Megawati, seperti Wasseda University, Jepang ; Moscow State Institute, Rusia ; Kampus Padjajaran, Jawa Barat.

Baca juga: Biaya Kuliah UPI - Pendaftaran UPI

Tuesday, February 20, 2018

Universitas Udayana Genjot Produktivitas Sapi Bali

 Pusat Kajian Sapi Bali Kampus Udayana lakukan beragam penelitian untuk mendorong produktivitas ternak potong ini.

Kepala Pusat Kajian Sapi Bali (PKSB) Kampus Udayana Prof Ni Ketut Suwiti menyebutkan sekarang ini populasi sapi bali (Bos sondaicus) di Pulau Dewata cuma sekitaran 500 ribu ekor.

“Terjadi penurunan dibanding tahun lantas, bila tidak mau sapi bali selalu turun mesti ada kerjasama yang serius, konsentrasi, serta berkelanjutan untuk pelestarian, ” tuturnya, Senin (22/1/2018).

Baca juga: Biaya Kuliah UGM - Biaya UKT UGM

Menurut Suwiti butuh kolaborasi pada akademisi, entrepreneur, serta pemerintah. Pemerintah buat kebijakan pelestarian lewat perda serta pengembangan (pendanan riset).

Akademisi, seperti yang sudah dikerjakan pusat kajian dengan memakai dana hibah penelitian dari Bappeda Bali.

“Kami siap lakukan sosialisasi pemakaian hasil penelitian serta tehnologi yang lain seperti inseminasi buatan, transfer embrio dan lain-lain., ” katanya.

Ia mengharapkan entrepreneur atau peternak mengizinkan piaraannya dipakai jadi media riset. Pihak entrepreneur diinginkan juga melakukan ketentuan yang sudah disetujui, hingga tak ada sekali lagi kebijakan kuota pengeluaran sapi bali serta entrepreneur ataupun customer tak ada yang dirugikan.

Penambahan populasi lebih dititikberatkan untuk menghindari sapi betina produktif yang

dipotong. Lewat program sapoi indukan harus bunting (Siwab) kondisi ini mungkin saja bisa terselesaikan, dengan catatan pemerintah dengan konsentrasi serta berkelanjutan dalam aplikasi ketentuan.

Terkecuali tingkatkan populasi, lanjut Suwiti, diutamakan juga perbaikan kwalitas daging supaya dapat berkompetisi dengan daging import (wagyu). “Tahun ini kami bekerja bersama dengan Dinas Peternakan Bali serta oengusaha pembibitan untuk riset penambahan kwalitas serta jumlah daging yang dibuat, ” katanya.

Data yang dihimpun mengatakan populasi sapi bali di Pulau Dewata alami fluktuasi. Pada 2013 jumlahnya menjangkau 478 ribu ekor, tahun selanjutnya 558 ribu ekor, lalu 538 ribu ekor (2015), 553 ribu ekor (2016) serta saat ini 507 ribu ekor (2017).

Karna penurunan populasi, Pemprov Bali pada 2018 kurangi jatah kuota sapi bali untuk dipotong sebesar 5, 3% jadi cuma 47. 500 ekor dari tahun terlebih dulu sejumlah 50. 000 ekor.

Kabid Bagian Pembibitan serta Produksi Dinas Peternakan Bali I Ketut Nata Kusuma memperkirakan menyusutnya populasi sapi siap potong karna dampak dengan segera Gunung Agung. Meski jatah dikurangi, populasi sapi Bali pada sekarang ini masih tetap selalu jadi bertambah jadi 507. 000 ekor pada akhir 2017 kemarin.

“Jadi saat Gunung Agung erupsi banyak warga di Karangasem jual sapi yang siap potong yang harusnya belum juga di jual nyatanya dilepaskan pemiliknya untuk bekal di pengungsian. Sedikit jumlahnya namun beresiko, ” tuturnya.

Kabupaten Karangasem, adalah satu diantara pusat populasi sapi Bali di Pulau Dewata. Nata mengungkap dengan terdapatnya pengurangan itu, pihaknya juga akan mengatur kuota tiap-tiap bln. sapi bisa dipotong supaya tidak berlangsung problem di masa datang.

Dengan kebijakan ini, lanjut Nata, kuota sapi potong juga akan di keluarkan sejumlah 30. 000 ekor tiga bln. mendekati Hari Raya Idul Adha, Agustus 2018. Umumnya, pada periode itu berlangsung lonjakan keinginan. Bila berlangsung kekurangan jadi jatah kuota yang telah diputuskan juga akan dikaji sesuai sama keadaan riil serta perhitungan.

Baca juga: Biaya Kuliah Gundar

Tuesday, February 13, 2018

UM Kirim Doa untuk Budi

 Lantunan ayat suci Alquran menggema didalam ruang Gedung Sasana Budaya Kampus Negeri Malang (UM), Kota Malang, Kamis (8/2). Nada tangisan dari mahasiswa wanita juga pecah didalam ruang itu.

Situasi itu tampak dalam acara yang di gelar civitas akademika Kampus Negeri Malang (UM). Mereka mengirim doa untuk guru SMAN 1 Torjun Sampang Ahmad Budi Cahyanto yang tewas dianiaya muridnya. Budi sendiri adalah alumni Fakultas Sastra UM angkatan 2009.

Wakil Rektor III Syamsul Hadi menyebutkan, aktivitas ini adalah ungkapan simpati yang sedalam-dalamnya atas momen yang menerpa Budi. " Ada dua hal. Pertama, begitu berduka atas korban serta keluarganya. Almarhum alumni UM dari Fakultas Sastra. Jadi almamater kami begitu berduka, " tutur Syamsul selesai acara tindakan keprihatinan serta doa dengan untuk Budi dari civitas akademika UM.



Baca Juga : Biaya Kuliah UI - Pendaftaran UI

Syamsul mengungkap, momen itu adalah fenomena yang begitu menyedihkan dalam dunia pendidikan. Jalinan guru serta murid sama dengan anak dengan orangtua.

" Apa yang berlangsung di Sampang begitu menyentak kami. Apakah sebegitu jauhkah ketidakhormatan anak-anak pada pengetahuan serta pendidikan. Anak-anak tidak mengerti perlunya menghormati guru dunia pendidikan, " tutur Syamsul.

Dia juga mengharapkan peristiwa begini tidak berlangsung sekali lagi. Syamsul juga inginkan supaya anak-anak dapat tahu serta mengerti kalau telah jadi tugasnya untuk menghormati pendidikan. " Ini bukanlah masalah remeh. Ini yaitu momen yang perlu jadi kepedulian. Mesti bergerak dengan. Sadarkan generasi, " terangnya.

Pada saat itu, Syamsul pernah mengemukakan bila guru butuh memperoleh perlindungan. " Perlindungan pada guru bukan sekedar fisik, namun juga perlindungan profesi, " tandas Syamsul.

Acara dibarengi beberapa mahasiswa. Satu diantara mahasiswa pernah membacakan deklarasi keprihatinan yang dibarengi peserta yang lain. Terkecuali doa dengan, juga dikerjakan pengumpulan donasi.

Baca juga : Biaya Kuliah UNTIDAR - Pendaftaran UNTIDAR

Friday, February 9, 2018

Menunggu Ketegasan Universitas Gunadarma

 Pihak keluarga MF (19) saat ini menunggu ketegasan Kampus Gunadarma dalam menindak beberapa mahasiswa sebagai aktor perundungan atau bullying di kampusnya itu. MF, mahasiswa semester dua Fakultas Pengetahuan Computer serta Tehnologi Info di Kampus Gunadarma, jadi korban bullying oleh rekan sekampusnya.

Orang-tua MF meneror juga akan memberikan laporan ke polisi masalah itu bila sangsi yang didapatkan pihak universitas pada beberapa aktor dinilai tidak memuaskan.

" Bila tidak senang dengan putusan (universitas), Insya Allah kami juga akan melapor pada pihak kepolisian, " kata bapak MF, Mansur (67), waktu didapati di tempat tinggalnya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).

Baca juga : Biaya Kuliah UI - Biaya UKT UI 

Dari kontrol internal universitas, ada tiga mahasiswa yang mengaku jadi aktor bullying pada MF. Ketiganya adalah rekan sekelas serta satu jurusan MF, semasing berinisial AA, PDP, serta YLL.

Bullying pada MF di ketahui telah berjalan mulai sejak nyaris satu tahun paling akhir, atau mulai sejak dia mulai meniti pendidikan di Kampus Gunadarma. Ibunda MF, Elis Sukarsih (57), menyebutkan, sampai kini MF menutupi tindakan bullying yang diterimanya serta tidak sempat bercerita pada keluarganya. MF baru menceritakan pada keluarga sesudah video bullying yang dia alami viral di sosial media.

" Menurutnya telah mulai sejak semester pertama, jadi setahun, " kata Elis.

Dari info yang di sampaikan MF pada orang tuanya, dijelaskan kalau bullying yang dirasakannya dari mulai yang berbentuk verbal sampai fisik.

" Dikata-katain, diledek, diumpat, disembunyiin tas sama laptopnya, " kata Mansur.

Mansur juga mengatakan beberapa aktor bullying pada anaknya sempat dengan berniat menjatuhkan sepeda motor MF waktu dia tengah ada di parkiran.

" Motornya direbahkan. Saya sempat mendengar, " kata Mansur.

Minta Maaf

Dua dari tiga mahasiswa yang jadi aktor bullying telah menjumpai MF serta orangtuanya untuk mohon maaf. Keduanya yaitu PDP serta YLL. Menurut Mansur, PDP serta YLL datang dengan rekan sekelas MF. Mansur memprediksi jumlah mereka menjangkau sekitaran 20 orang.

" Mereka ngaku bila mereka aktornya, tapi argumen melakukan perbuatan seperti gitu mereka tidak jawab, " kata Mansur.

Mansur menyebutkan pihak keluarga masih tetap belum juga dapat terima perlakuan yang di terima anaknya itu. Mereka juga belum juga dapat memaafkan beberapa aktor. Menurut Mansur, ia serta Elis begitu menyayangkan aksi yang dikerjakan oleh beberapa aktor itu.

Saksikan juga : Orang-tua MF Susah Memaafkan Aktor Bullying pada Anaknya

Orang-tua MF juga terasa terpukul dengan aksi yang di ketahui telah berlangsung sepanjang satu tahun paling akhir itu. Menurut Mansur, Elis segera menangis waktu melihat video tindakan bullying yang dihadapi anaknya.

" Tempo hari kakaknya tidak berniat buka sosial media, jadi dia narasi. Ibunya segera nangis, " kata Mansur.

Pihak Rektorat Kampus Gunadarma hingga sekarang ini belum juga memberi sangsi untuk beberapa mahasiswanya sebagai aktor bullying.

Wakil Rektor III Kampus Gunadarma Irwan Bastian menyebutkan, belumlah ada sangsi karna masih tetap berlangsungnya kontrol pada beberapa mahasiswa yang berkaitan masalah itu, baik beberapa aktor, korban, ataupun saksi yang lihat peristiwa itu.

Bacalah juga : Belum juga Ada Sangsi untuk Aktor Bullying di Kampus Gunadarma

" Perlu saat untuk menyatukan data serta kenyataan, " kata Irwan, Selasa pagi.

Dari hasil kontrol yang telah dikerjakan selama ini, Irwan menyebutkan momen itu berlangsung di universitas Kampus Gunadarma yang beralamat di Kepala Dua, Depok pada Jumat minggu kemarin. Menurut Irwan, beberapa aktor mengakui tindakan yang mereka kerjakan tidak terencana serta cuma adalah tindakan spontan.

Baca juga : Biaya Kuliah LP3I