Friday, July 6, 2018

Rektor UGM Minta Jokowi Segera Tetapkan Darurat Bencana Kemanusiaan

Rektor Kampus Gajah Mada Prof Dwikorita Karnawati minta Presiden Jokowi selekasnya mengambil keputusan keadaan darurat bencana kemanusiaan berkaitan kabut asap.

Hingga ada usaha spesial untuk penurunan biaya keadaan darurat bisa dikerjakan baik di tingkat pusat serta daerah.

Menurut dia, Indonesia tengah alami bencana kemanusiaan, disebabkan kabut asap hingga semua elemen orang-orang mesti menyatu, bahu-membahu serta kurang cuma memercayakan pemerintah. " Yang sudah dikerjakan saat ini belumlah cukup untuk menangani keadaan darurat, " tuturnya, Sabtu (24/10/2015).

Baca juga: Biaya Kuliah POLINEMA - Pendaftaran POLINEMA

Menangani bencana kebakaran rimba, memanglah tak gampang dikerjakan kurun waktu singkat. Dia mencontohkan bencana kebakaran rimba di Amerika Serikat yang apinya ada di permukaan tanah serta tak kunjung padam.

" Terutama di tempat gambut apinya ada didalam tanah, baru padam bila hujan turun menerus sepanjang sebagian minggu sampai berbulan-bulan, " imbuhnya.

Dia juga membawa elemen orang-orang untuk menolong warga yang terserang efek bencana asap serta kebakaran rimba di Sumatera serta Kalimantan.

Menurut dia, pemadaman titik sumber api di tempat gambut tak dapat diakukan kurun waktu singkat, terkecuali hujan turun.

Untuk hindari jatuhnya korban, dapat dengan menolong lakukan evakuasi yang terdampak serta memberi pertolongan masker juga pertolongan tabung oksigen untuk warga yang alami sesak napas.

" Maka yang tetap dapat kita kerjakan yaitu selamatkan warga di ruang terdampak, janganlah dibiarkan mereka sesak nafas akhiri hayatnya, diutamakan menolong beberapa anak, wanita serta lanjut usia, juga difabel, " kata rektor, Sabtu (24/10/2015).

Semestinya, kata dia, perusahaan yang mengelola tempat gambut mesti nampak di barisan paling depan dalam usaha penyelamatan warga sebagai korban. " Waktunya mereka tunjukkan tanggung jawabnya, " tuturnya.

Rektor juga menyarankan ada evakuasi massal, seperti ketika bencana Merapi dengan menggerakan TNI, PMI, SAR, BPBD ataupun kepolisian.

Baca juga: Biaya Kuliah UNJA - Pendaftaran UNJA

Diluar itu, butuh dibuat sister province hingga bisa menggerakan propinsi-propinsi yang aman dari kabut asap untuk turut menyimpan warga yang dievakuasi.

" Beberapa relawan yang menolong dapat lebih konsentrasi terjun di tempat evakuasi. Sedang di tempat bencana asap dapat diserahkan TNI, BNPB, BPBD, PMI serta medis, " urainya.

Kantor BNPB, dapat jadikan jadi krisis center yang diawasi segera Presiden. Dari sana Presiden dapat selalu memonitor dengan real time keadaan di lapangan, baik dengan visual, spasial ataupun digital.

No comments:

Post a Comment