Tuesday, October 16, 2018

Raja Salman Telepon Erdogan Bahas Hilangnya Jamal Khashoggi

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka mengulas hilangnya wartawan pengkritik kerajaan, Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.

Dalam pembicaraan telephone itu, Raja Salman berterima kasih pada Presiden Turki sebab menyongsong saran kerajaan untuk membuat grup kerja bersama dengan untuk mengulas masalah Khashoggi.

Baca juga: Akreditasi Prodi UNRAM

Raja yang dijuluki Penjaga Dua Masjid Suci ini, seperti diambil SPA, Senin (15/10/2018), menyatakan jika masalah itu tidak akan merusakan jalinan Riyadh adan Ankara.

Selain itu, Presiden Erdogan mengemukakan jika ia menghormati jalinan persaudaraan ke-2 negara yang terhormat serta bersejarah. Ia mengatakan kesungguhannya untuk menguatkan jalinan ke-2 negara serta mengembangkannya.

Jamal Khashoggi ialah wartawan Saudi untuk Washington Post. Telah setahun paling akhir, ia tinggal di pengasingan di Amerika Serikat serta santer mengkritik kebijaksanaan kerajaan. Beberapa masukan kerasnya diantaranya masalah blokade Qatar serta perang di Yaman.

Ia masuk Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk memperoleh dokumen yang mengatakan jika ia menceraikan bekas istrinya sebab akan menikah dengan wanita Turki. Semenjak masuk konsulat ia belumlah tampak kembali.

Sumber-sumber pemerintah Turki mencuplik investigator polisi menjelaskan pada alat jika mereka meyakini wartawan itu dibunuh serta dimutilasi team algojo Riyadh di konsulat. Mereka menggambarkannya menjadi "pembunuhan terencana".

Akan tetapi, beberapa petinggi Arab Saudi menyanggah klaim itu. Mereka bersikukuh jika Khashoggi telah tinggalkan gedung konsulat tidak lama sesudah masuk.

Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Nayef bin Abdulaziz menyanggah jika kerajaan memerintah pembunuhan pada wartawan itu. Ia mengatakan, dakwaan "pembunuhan terencana" adalah kebohongan untuk memojokkan kerajaan.

Baca juga: Akreditasi Prodi UNDIKSHA

Selain itu, Mesir mengakui ikuti masalah hilangnya Khashoggi dengan keprihatinan. Kairo mengatakan penyidikan transparan atas permasalahan ini.

"Mesir mengutamakan utamanya mengutarakan kebenaran mengenai apakah yang berlangsung dalam penyidikan transparan," kata kementerian luar negeri ditempat dalam satu pengakuan, seperti diambil Al Jazeera.

Kairo mengingatkan pada mereka yang berupaya mengeksploitasi insiden itu dengan politik pada Arab Saudi serta mengutamakan supportnya pada Riyadh untuk melawan keadaan itu.

No comments:

Post a Comment