Rahman (4) serta Besar (3) kakak beradik diketemukan masyarakat serta polisi dalam keadaan memprihatinkan di ruangan kosong samping rumah punya pamannya Suryanto di Perumahan Central Park, Tanjung Uncang, Batam, Jumat (24/8/2018). Waktu diketemukan keadaan ke-2 bocah malang ini penuh lumpur serta kelaparan. Saat badan mungil ke-2 bocah ini dibikin bersih oleh masyarakat serta polisi. Berdasar pada penilaian MNC Alat, diketemukan sisa luka serta koreng di badan ke-2 bocah malang ini. Di dahi serta punggung ada sisa luka memar.
Sisi kuku jari tangan ada juga luka lebam seperti sisa terjepit atau luka dalam. Bahkan juga tangan kiri Besar cukup bengkok yang disangka sisa patah serta dilewatkan sampai melengkung. Di muka samping kiri Besar juga masih tetap tampak luka memar pada telinga serta pipinya.
Baca juga: Jurusan di UNSIKA
Kapolsek Batu Aji Kompol Syafrudin Dalimunthe menjelaskan, ke-2 bocah malang ini disangka disekap di ruangan kosong tiada atap oleh paman kandungnya semenjak dua tahun kemarin.
Ruang itu ditutup dengan triplek serta cuma berlantai tanah tempat berteduh ke-2 bocah itu cuma bangku yang ditutup terpal.
Di ruangan itu ikut diketemukan piring plastik serta sisa tempurung kelapa. Disangka ke-2 bocah ini dikasih makan di piring plastik serta sisa tempurung kelapa itu.
Menurut Kapolsek, anggotanya yang hadir ke tempat waktu lakukan olah TKP ikut temukan beberapa potong kayu serta besi yang disangka dipakai untuk memukul ke-2 korban.
“Kondisi ke-2 korban waktu diketemukan begitu memprihatinkan. Tidak hanya ketakutan ke-2 bocah malang ini selalu menangis sebab lapar serta dalam keadaan demam,” kata Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (24/8/2018).
Waktu dikasih makan kedua-duanya tampak begitu lahap memakan makanan itu. Bahkan juga dua bungkus nasi yang dikasihkan anggota Polsek pada Besar habis dilahap bocah ini.
"Bila disaksikan dari keadaan ke-2 anak itu kelihatannya bukan satu barangkali kedua-duanya dikurung di gudang serta jarang dikasih makanan. Peluang sampai kini tidak diurus atau ditelantarkan sebab waktu dicheck Besar menanggung derita busung lapar," tutur Kapolsek.
Baca juga: Jurusan di UBAYA
Rahman serta Besar ialah keponakan dari Suryanto yang diberikan kepadanya semenjak 2,5 tahun kemarin. Orang-tua korban sekarang ini kerja menjadi TKI di Timor Leste.
"Menurut pernyataan Suryanto, dianya memang mengurung ke-2 anak itu di gudang tempat kedua-duanya diketemukan sampai malam. Suryanto ikut mengakui sempat memukul ke-2 anak itu sebab bandel," timpal Kapolsek.
Kapolsek ikut menyayangkan sikap Suryanto pada ke-2 keponakannya itu. Walau sebenarnya dari pernyataan Suryanto, orang-tua ke-2 bocah malang ini teratur mengiriminya uang pada 2,5 -3 juta perbulannya untuk Besar serta Rahman.
Menurut Kapolsek, pihaknya sudah mengontak ke-2 orang-tua Besar serta Rahman melalui hp punya Suryanto yang diambil alih polisi. "Yang saya sayangkan Suryanto kurang kooperatif dalam kontrol," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment