Sunday, October 7, 2018

Jalankan Program KPR Mikro ABCG, BTN Gandeng Universitas di RI

Bank BTN ikut ajak Kampus Mulawarman untuk mengimplementasikan program KPR Mikro ABCG. Program kewirausahaan itu ikut disediakan untuk mensupport Kampus Mulawarman jadi perguruan tinggi berskala internasional

Samarinda, 29 September 2018. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. siap mengembangkan sayap untuk sebarkan implementasi Credit Pemilikan Rumah (KPR) Mikro yang memadukan unsur Academy-Business-Community-Government (ABCG) dengan menggandeng kampus di beberapa daerah di Indonesia. Cara barusan dikerjakan perseroan untuk membuat perkembangan bidang property yang positif serta berkepanjangan terpenting yang mengarah kelompok penduduk menengah ke bawah. Kesempatan ini, Bank BTN ajak Kampus Mulawarman untuk meningkatkan program kewirausahaan sosial di bidang property itu.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menyampaikan kesempatan usaha property di Indonesia masih tetap besar sekali. Karena itu, memerlukan ekosistem yang dapat menyangga bidang ini tumbuh positif serta berkepanjangan. Salah satunya yang dapat digunakan, lanjut Maryono, yaitu kelompok perguruan tinggi. Ditambah lagi, Indonesia mempunyai seputar 4.500 kampus yang dapat di kembangkan jadi perguruan tinggi berkualitas internasional.

Baca juga: Akreditasi Prodi BINUS

Untuk ke arah level internasional, lanjutnya, beberapa kampus itu butuh bertransformasi dalam bagian akademik ataupun non-akademik, termasuk juga meningkatkan kewirausahaan. Salah satunya program kewirausahaan yang disediakan Bank BTN yaitu socio-technopreneurship berbentuk KPR Mikro ABCG. “Kami sudah mengimplementasikan program KPR Mikro ABCG itu dengan Kampus Diponegoro di Kendal. Hal itu bisa jadi kesempatan buat Kampus Mulawarman untuk lakukan perihal sama di Samarinda serta sekelilingnya. Kami juga siap menggajak universitas-universitas lainnya di semua Indonesia,” jelas Maryono dalam Orasi Ilmiahnya di Kampus Mulawarman, Sabtu (29/9).

Mengenai, KPR Mikro ABCG adalah pola hasil kerjasama empat pihak yang terdiri atas akademisi, dunia usaha, komune, serta pemerintah untuk mensupport pembangunan perumahan swadaya yang berbasiskan komune yang memerlukan tempat tinggal. Pola KPR ini mengarah penduduk berpendapatan rendah (MBR) unbankable di Indonesia yang masih tetap hidup di dalam rumah kontrakan serta lingkungan tidak wajar huni.

Menurut Maryono, lewat program KPR mikro ABCG itu, sertifikat tanah yang ada langsung bisa dipecah, lalu penduduk kelompok MBR dapat selekasnya mempunyai rumah serta tanah dengan harga terjangkau serta periode waktu lebih pendek. “Jadi ini yang memberi keringanan serta begitu mudah buat penduduk yang berpendapatan tidak masih,” katanya.

Maryono mengutarakan pola KPR Mikro ABCG itu dapat juga diaplikasikan di semua daerah, termasuk di Samarinda. “Nantinya, untuk komune serta tehnis pendekatannya di kampus serta kabupaten yang siap, akan kami buatkan.”

Bank BTN, imbuhnya, dapat juga memberi kerja sama juga dengan kampus dalam soal menginisiasi membuat pengembangan inkubator usaha tingkat awal. Sampai sekarang ini, perseroan sudah membuat BTN Zona dengan beberapa sarana di perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia. “Kami akan bangun satu pembinaan pada startup-startup mahasiswa untuk dikasihkan binaan. Ditambah lagi kami akan bekerja bersama dengan plug and play yang berada di Amerika,” tutur Maryono.

Maryono menuturkan perseroan juga masih memiliki komitmen dalam mensupport program peningkatan perguruan tinggi di Indonesia. Selangkah yang disediakan dari mulai kerja sama riset serta peningkatan, program pendidikan serta kursus, sampai seminar yang terkait dengan perumahan. “Selain itu, kami akan selalu meningkatkan program-program kewirausahaan yang lain terutamanya yang berbasiskan socio-technopreneurship.”

Maryono berujar, kewirausahaan bisa menjawab kesempatan usaha yang masih tetap besar di Indonesia. Di bidang property contohnya, angka keperluan rumah juga terdaftar naik 800.000 unit tiap-tiap tahun. Akan tetapi, jumlahnya tersedianya rumah baru sekitar 250.000-400.000 unit per tahun. Angka backlog perumahan dari MBR unbankable juga sampai 6 juta kepala keluarga di semua Indonesia.

Di lain sisi, dalam periode panjang yaitu pada 2030, diprediksikan masyarakat umur produktif Indonesia juga terdaftar dapat sampai diatas 60%. Pada 2030, kelas menengah di Tanah Air yang berpendapatan diatas US$3.600 ikut diproyeksi sampai 135 juta jiwa. Perkembangan itu ikut semakin di dukung dengan literasi internet yang makin bertambah dan kenaikan keinginan produk berbasiskan digital di pasar global.

Baca juga: Akreditasi Prodi TEL-U

Untuk mengerjakan beberapa kekuatan itu, saat beberapa tahun paling akhir Bank BTN memang fokus dalam meningkatkan ekosistem usaha property yang positif serta berkepanjangan dan kewirausahaan. Selangkah yang dikerjakan perseroan yaitu dengan berperan serta meningkatkan bagian akademik lewat program vokasi, penelitian house price index (HPI) dan analisis supply-demand, sampai short course Mini MBA yang membuat pengembang andal. Di bagian non-akademik, Bank BTN ikut membangun Rumah Kreatif BTN serta meningkatkan kewirausahaan pertanian agar bisa mengakselerasi ekonomi di pedesaan dengan menggerakkan petani.

Maryono menuturkan perseroan juga sudah mengadakan Edukasi Literasi Property di 27 Kampus pada 25 kota berlainan di Indonesia. Dalam pekerjaan itu, Bank BTN cetak Rekor MURI menjadi edukasi literasi property dengan jumlahnya peserta paling banyak yaitu lebih dari 12.000 peserta. Bank BTN, ucap Maryono, ikut sudah cetak lebih dari 1.000 calon pengembang perumahan lewat instansi Housing Finance Center (HFC).

Selain itu, sampai sekarang, Bank BTN sudah jadi instansi keuangan yang mensupport semua pekerjaan operasional Kampus Mulawarman. Saat lebih dari 10 tahun, Bank BTN sudah melakukan kemitraan dengan kampus berumur 56 tahun itu dengan buka kantor kas, giro, kerja sama program peningkatan operasional, pembayaran SPP dengan host-to-host, sampai penyaluran beasiswa. Bank BTN ikut mengalirkan credit buat dosen ataupun karyawan kampus ini. Lewat kemitraan itu, Bank BTN ikut sudah memberi beberapa service layanan keuangan yang lain buat semua akademisi di kampus paling besar di Kalimantan itu.

No comments:

Post a Comment