Pemilu legislatif masih tetap tersisa sekira tiga bulan lagi. Tetapi, parpol mulai beradu visi-misi serta program kerja untuk mendulang pemilih pada pemilu 2014 mendatan
Akan tetapi beberapa program kerja partai dinilai masih tetap lemah untuk diukur menjadi program kerakyatan. Karena pada umumnya, program itu dinilai sama oleh semua parpol.
Baca juga: Biaya Kuliah UMN
Menurut dosen Kampus Brawijaya, DR Imam Mahmudi, cenderung program semasing parpol masih tetap utopis.
"Banyak program partai politik yang saat ini di tawarkan masih tetap bau mitos, masih tetap utopia. Kami belumlah dapat lihat program itu akan pro rakyat," kata Imam, waktu diskusi serta launching Survey and Polling Indonesia (SPIN), di Grand Menteng, Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Imam mengakui masih tetap menyangsikan program partai yang dikampanyekan semasing partai politik. Lebih sosialisasi yang dikerjakan oleh capres yang diusung tiap-tiap partai politik.
Tidak hanya masalah korupsi, kata Imam, penduduk Indonesia memerlukan realisasi riil dari beberapa peserta pemilu (partai politik) berkaitan kebijakan pangan. Karena mengharap Indonesia selama ini belumlah dapat mandiri dari sisi pangan.
"Segi korupsi sebab yang mencolok (kabar berita) tidak hanya keperluan serta permasalahan sosilogis yang lain, sesaat papan pangan lebih mencolok," katanya.
Baca juga: Biaya Kuliah PNJ
Oleh karenanya, bila ingin parpol ataupun calon presiden gampang mendekati serta mendapatkan keyakinan publik, karena itu segi keperluan fundamental dari penduduk mesti direalisasikan dengan riil.
"Siapa saja mereka yang serius memperjuangkan program yang pro rakyat serta dapat dibuktikan, mereka lebih mudah di terima," tutupnya.
No comments:
Post a Comment