Pemasangan Closed Sirkuit Television (CCTV) di toilet wanita Kampus Sumatera Utara (USU) dijelaskan adalah sisi dari kejahatan yang tidak memiliki moral.
Hal tersebut disebutkan Kriminolog dari Kampus Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Nursariani, pada SINDO, Selasa (8/4/2014).
Baca juga: Biaya Kuliah UNJA - Biaya UKT UNJA
“Aneh, jika biasanya terungkapnya satu kejahatan karena ada rekamanCCTV, ini malah berlainan. Dengan adanya ini (CCTV) dipakai untuk ngeten (melihat). Ini mengagumkan,” tuturnya.
Dia mengatakan, aktor atau pelaku spesifik yang menyengaja menempatkan camera pengintai di toilet itu adalah kejahatan baru serta butuh dicheck kejiwaannya.
"Karena, toilet adalah tempat yang begitu privacy. Aktor dapat tahu semua apakah pekerjaan serta yang dikerjakan mahasiswi saat buang air atau yang lain,” katanya.
Tidak hanya tidak memiliki moral, aktor juga sudah memberi citra yang jelek buat institusi pendidikan itu. Ditambah lagi masalah ini telah berjalan lama. “Siapa saja yang pernah tampak dalam rekaman CCTV itu akan begitu berefek negatif,” katanya.
Awal mulanya didapati, toilet wanita di gedung Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Kampus Sumatera Utara (USU) disangka dipasangi camera CCTV oleh pelaku dosen ditempat. Terbongkarnya pemasangan camera pengintai ini tersingkap sesudah salah satunya terduga pencuri alat praktek mahasiswa FKG, Prayitno (47) diamankan deretan Kepolisian Bidang Kota (Polsekta) Medan Baru.
Prayitno yang juga satpam di FKG USU ini awal mulanya tertangkap mengambil empat kursi unit dental punya FKG USU.
Baca juga: Biaya Kuliah UNIMED - Biaya UKT UNIMED
Tidak hanya Prayitno polisi meringkus Sony Syahputra (39) PNS sisi Administrasi FKG USU, M Shehol (37) masyarakat, Jalan Cinta Karya, Kecamatan Medan Polonia menjadi penadah serta dua tukang gigi, Rasyid (38) dan Sugito (51).
Waktu dicheck polisi Prayitno mengakui ada CCTV di toilet wanita gedung FKG USU. “Bukan saya yang menempatkan CCTV. Tetapi, saya ketahui siapa orang yang memerintah untuk memasangkan CCTV di toilet wanita itu. Dalangnya seseorang dosen. Saya tidak berani mengatakan namanya. Bertanya saja sama polisi. Kelak terkena juga saya dengan polisi,” papar Prayitno di Mapolsekta Medan Baru, Senin 7 April 2014.
No comments:
Post a Comment