Wakil Perdana Menteri Rusia, Yury Borisov mengatakan, mulai tahun depan Rusia tidak akan lagi mengangkat astronot Amerika Serikat (AS) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Alasannya, kontrak AS serta Rusia tentang hal seperti ini habis pada April tahun depan.
Baca juga: Akreditasi Prodi UNY
"Pendaratan pesawat ruangan angkasa Soyuz-MS pada bulan April tahun depan akan merampungkan pemenuhan keharusan kami dibawah kontrak dengan NASA," kata Borisov, seperti dikutip Russia Today pada Jumat (31/8).
Dibawah kontrak sekarang ini, astronot AS manfaatkan kursi di pesawat ruangan angkasa Soyuz Rusia untuk sampai ISS serta kembali pada rumah. AS kehilangan kapasitasnya untuk misi ruangan angkasa berawak, sesudah pensiun dari program Ruang Shuttle serta tengah merampungkan pergantian berbentuk kapsul SpaceX Dragon.
Cost angkut astronot AS ke ISS sudah beragam saat bertahun-tahun, dengan NASA membayar seputar USD 81 juta per kursi pada tahun 2018, naik dari harga paling murah sebesar USD 21,8 juta pada tahun 2007 serta 2008.
Penghentian program Ruang Shuttle terlihat seperti ketidaknyamanan kecil pada tahun 2011, saat AS serta Rusia ada pada keadaan yang relatif baik.
Sekarang ini, bagaimanapun, di tengahnya ketegangan politik pada ke-2 negara, realitas jika AS mesti tergantung pada Rusia dalam beberapa segi eksplorasi ruangan angkasa dipandang seperti perihal yang bikin malu beberapa tokoh di AS.
Baca juga: Akreditasi Prodi UINSA
Mendiang Senator John McCain ialah salah satunya kritikus sangat vokal mengenai keadaan ini, dimana AS membayar juta-an dolar tiap-tiap tahun untuk mesin ruangan angkasa serta tumpangan ke ISS.
Selain itu, Wakil Presiden AS, Mike Pence minggu lantas janji jika AS akan "selekasnya" bisa membawa orang ke luar angkasa tiada pertolongan Rusia.
No comments:
Post a Comment