Tuesday, March 12, 2019

Usulan Pengalihan Subsidi ke BBM Oktan Tinggi Dikaji

Kementerian Daya serta Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membahas saran Komisi VII DPR tentang pengalihan pemberian subsidi ke type bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi yang mempunyai kualitas lebih baik, seperti pertalite atau pertamax.

Baca juga : Jurusan di UNJA

Pertalite serta pertamax ialah BBM nonsubsidi produksi pertamina dengan Research Octan Number (RON) semasing 90 serta 92 yang lebih berkualitasdibanding BBM type premium dengan RON 88.

"Itu positif, kita lihat dahulu. Kita pelajari saran dari DPR itu. Kita mengerti dahulu usulannya kita ulas selalu prosesnya seperti apakah kelak kita lihat," papar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar seperti diambil dari situs sah Kementerian ESDM, Sabtu (9/6/2018).

Pengalihan subsidi dipandang positif buat perusahaan karena akan tingkatkan efisiensi cost dalam soal penyimpanan, tangki BBM, dan lain-lain. Selain itu, pemakaian type BBM beroktan tinggi akan melakukan perbaikan kualitas hawa.

"Ada faktor-faktor lainnya dari bagian efisiensi. Me-manage dua produk itu lebih efektif (dibandingkan) dengan tiga produk. Ini tengah kita ulas," kata Arcandra.

Walau pada prinsipnya memberi lampu hijau, Arcandra menjelaskan jika pemerintah masih mengevaluasi terlebih dulu tekait efek kebijaksanaan itu. Pemerintah tidak ingin gegabah dalam memutuskan, terpenting memperhitungkan bagian korporasi PT Pertamina (sebagai) pelaksana mandat pemerintah.

Baca juga : Jurusan di UNRI

Awal mulanya, mengajukan inspirasi itu juga disikapi positif oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan waktu rapat kerja bersama dengan Komisi VII DPR. Jonan memandang jika saran itu direalisasikan akan berefek positif pada lingkungan.

"Ini make sense, sebetulnya yang sangat dapat didorong pun Kementerian Perindustrian agar mesin mobil tidak dapat mengkonsumsi BBM kualitas rendah," kata Jonan.

Seperti didapati, sekarang ini pemerintah cuma memberi subsidi untuk BBM type solar, yaitu Rp2.000/liter. Kebijaksanaan ini diambil sesudah memperhitungkan meroketnya harga minyak dunia dan dalam rencana mengawasi keadaan daya beli penduduk.

No comments:

Post a Comment