Wednesday, March 6, 2019

Sebanyak 50 Potongan Kepala Budak Seks ISIS Dibuang di Tempat Sampah

Setidaknya 50 kepala dari masyarakat Yazidi yang jadikan budak sex grup Islamic State atau ISIS diketemukan dalam keadaan terputus serta dibuang dalam tempat sampah di Baghuz, Suriah. Beberapa puluh kepala korban grup radikal itu diketemukan Special Air Service (SAS), grup pasukan spesial Inggris.

Baca juga : Jurusan di POLNES

Pasukan SAS menjelaskan penemuan itu memperingatkan mereka pada epos perang Apocalypse Now, yang memvisualisasikan kengerian perang Vietnam. Pasukan elite itu pun temukan sisa-sisa jasad militan ISIS yang meninggal dalam pertarungan atau dibantai oleh komandannya sebab diduga jadi mata-mata.

Aksi mengerikan itu diketemukan saat pasukan elite SAS pimpin serangan pada kantong paling akhir grup teror itu di Baghuz, pinggir Sungai Eufrat, Suriah timur.

Sumber penting pasukan SAS menjelaskan pada jika kekejaman beberapa militan ISIS telah tidak kenal batas, grup pengecut yang menghajar wanita menjadi aksi paling akhir dari kebobrokannya.

Sumber itu menjelaskan tidak ada tentara yang dapat melupakan panorama mengerikan yang mereka tonton saat mereka temukan tempat sampah di jaringan terowongan tikus ISIS, yang dipakai oleh beberapa jihadis untuk melarikan diri.

Baca juga : Jurusan di POLNEP

Beberapa militan ISIS disangka sudah memenggal lusinan wanita yang sudah dikasihkan pada mereka untuk "kenikmatan seksual".

Pasukan SAS sudah mainkan peranan terpenting dalam memerangi grup teroris semenjak mereka pertama-tama dikerahkan ke Irak serta Suriah pada tahun 2015. Perburuan internasional di luncurkan waktu itu untuk temukan Mohammed Emwazi, yang popular diketahui menjadi Jihadi John.

Mencuplik laporan India Today, tempo hari (27/2/2019), pertarungan paling baru untuk memberantas grup ISIS di Baghuz diawali semenjak 9 Februari 2019. Dalam dua hari pertama, lebih dari 37 militan ISIS meninggal serta 19 basis grup itu hancur, termasuk juga pusat kendali operasional dalam suatu masjid di Baghuz pada 11 Februari.

No comments:

Post a Comment