Calon legislatif DPRD Ponorogo dari Partai Demokrat bernama Neni Eviliana mendadak jadi pembicaraan di sosial media. Ini sesudah baliho pencalegannya yang bergambar pasangan capres serta wapres Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin viral di sosial media.
Dalam balihonya, Neni terlihat kenakan jaget kebesaran Partai Demokrat berwarna biru dan kerudung biru. Dalam baliho itu, Neni tuliskan dianya menjadi “Srikandi Partai Demokrat Jawa Timur” untuk DPRD Ponorogo daerah penentuan 3 yang mencakup Kecamatan Sooko, Pulung, Pudak, Sawoo serta Ngebel. Baliho itu pula diperlengkapi nomer urutnya yaitu nomer 7 dan nomer urut Partai Demokrat 14 dibarengi dengan gambar bendera Partai Demokrat.
Baca juga : Jurusan di PNB
Yang unik dari baliho ini, Neni tidak menempatkan gambar Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua partai. Bahkan juga Neni pula tidak menempatkan gambar capres serta wapres yang di dukung partainya yaitu Prabowo-Sandiaga Uno. Neni justru menempatkan gambar Joko Widodo serta KH Ma’ruf Amin diperlengkapi dengan symbol satu jari serta tulisan #01 Indonesia Maju.
Neni sendiri membetulkan photo baliho yang viral itu ialah baliho yang menyengaja dia bikin serta dipasang. ”Baliho itu yang membuat serta menempatkan relawan tetapi telah izin saya,” kata Neni Eviliana pada wartawan, Jumat (5/4/2019).
Calon legislatif partai demokrat nomer urut 7 DPRD Ponorogo itu akui dengan pribadi memang memberi dukungan calon presiden serta calon wakil presiden Jokowi-Ma’ruf. Walau Partai Demokrat mengangkat pasangan calon nomer urut 02.
Menurut dia sampai kini relawan-relawannya di Ponorogo cenderung memberi dukungan Jokowi-Ma’ruf. ”Jadi untuk calon legislatif mereka pilih saya, sedang untuk pilresnya pilih Jokowi-Ma’ruf. Saya tidak mungkin tinggalkan relawan kami,” katanya.
Baca juga : Jurusan di UNDIKSHA
Neni menjelaskan semenjak baliho itu dipasang, banyak orang yang mengontak. Khususnya dari elit DPC Partai Demokrat Ponorogo.
Dia akui juga meminta maaf sebab telah dipandang berseberangan atau membelot dengan ketetapan partai pengusungnya. Dia juga siap bila kelak mendapatkan sangsi dari partai. ”Kalau pilihan presiden ini memang dari dalam hati, serta tidak dapat dipaksakan apa pun risikonya,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment