PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni lakukan pengapalan pertama angkutan batubara PLN, yang dimuat dari Pelabuhan Sungai Puting, Kalimantan Selatan ke PLTU Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2019). Pengapalan memakai TB Oceanus 203 serta BG Oceanus 32 dengan jumlahnya 7.500 ton batubara.
Baca juga : Jurusan di UNG
Pengangkutan pertama batubara PLN adalah implementasi transformasi usaha Pelni yang ditargetkan semenjak 2017. Sampai kini, Pelni lebih diketahui menjadi BUMN transportasi laut angkutan penumpang. Sesudah menandatangi Nota Kesepakatan (MoU) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN, pada Januari tempo hari, pengapalan pertama batubara PLN diawali.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Yahya Kuncoro, menerangkan Pelni sampai kini diketahui menjadi angkutan laut nasional melayani angkutan penumpang antar pulau. Dengan setahap, Pelni bertransformasi masuk usaha angkutan barang yang dengan diawali penerapan penempatan angkutan barang Tol Laut dari pemerintah pada 2015.
"Bermula dari Tol Laut, Pelni siap mengangkat komoditas batubara dan angkutan barang lainnya untuk keperluan project punya PLN," jelas Yahya Kuncoro di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).
Pengangkutan batubara PLN, sambungnya jadi titik kebangkitan Pelni melayani angkutan barang curah. Pengangkutan pertama batubara PLN dari Pelabuhan Sungai Puting adalah usaha Pelni bertransformasi dari angkutan penumpang menjadi angkutan penempatan serta angkutan barang menjadi angkutan non Public Service Obligation (PSO).
Dengan mengangkat barang punya perusahaan BUMN, Pelni mengharap, kedepan penghasilan Pelni tidak cuma dari PSO saja, tetapi akan ada andil dari penghasilan non PSO.
"Tanda-tangan MoU yang dilakukan tindakan dengan angkutan pertama dari Tanjung Puting ke Indramayu jadi peristiwa penting transformasi usaha dari angkutan penumpang ke angkutan barang," lebih Yahya Kuncoro.
Baca juga : Jurusan di UNTAD
Menjadi BUMN transportasi laut, Pelni dengan pengalamannya melayari semua perairan Nusantara siap mengangkat batubara serta angkutan logistik yang lain. Kedepan, Pelni mengharap bisa jadi sisi proses dari usaha PLN, untuk penuhi keperluan listrik di Indonesia.
"Kami mengharap kolaborasi Pelni dengan PLN ini bisa berkepanjangan untuk sama-sama penuhi keperluan serta memperoleh faedah bersama dengan dalam kolaborasi BUMN," tuturnya.
Kedepan, Pelni akan menjalankan kapal Bulk Carrier yang bisa mengangkat batubara dalam jumlahnya besar seputar 20.000-30.000 ton. Pelni akan mengangkat muatan curah yang lain bekerja bersama dengan BUMN Inalum. Bahkan juga Pelni siap untuk melayarkan kapalnya ke luar negeri.
No comments:
Post a Comment