Wednesday, February 20, 2019

Tukang Cukur Vietnam Gratiskan Pangkas Rambut Model Trump dan Jong-un

Seseorang tukang cukur di Vietnam tawarkan pangkas rambut gratis buat siapapun yang ingin tampil fresh sebelum pertemuan puncak ke-2 pada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.

The Tuan Duong Beauty Academy di Hanoi tawarkan promo sampai 28 Februari untuk menghargai pertemuan pada ke-2 pemimpin, yang pertama semenjak pertemuan bersejarah mereka di Singapura Juni kemarin.

"Saya lakukan ini cuma untuk bersenang-senang tapi terperanjat lihat reaksi beberapa orang," kata Le Tuan Duong, pemilik salon, seperti diambil dari Fox News, Rabu (20/2/2019).

Baca juga : Akreditasi Prodi UAD

“Saya cinta damai. Saya begitu tidak suka perang. Demikian beberapa orang di keluarga saya sudah wafat, jadi saya begitu memberi dukungan KTT ini,” sambungnya.

Untuk didapati, Duong kehilangan dua pamannya saat Perang Vietnam.

Menurut pengakuannya, inspirasi itu hadir sesudah didekati oleh seorang yang ingin rambutnya dipotong serta diwarnai seperti Trump.

Le Phuc Hai (66) menjelaskan jika ia tidak takut dengan warna rambut oranye jelas sebab ia diberitahu rambutnya pada akhirnya akan kembali normal.

"Saya senang potongan rambut Donald Trump. Itu tampak hebat serta sama dengan umur saya,” tuturnya bangga.

Trump menjelaskan awal bulan ini jika dia menantikan pertemuan dengan Pemimpin Korut itu, dengan menjelaskan dia lihat kekuatan "Kemampuan Ekonomi" saat menghindari diri dari program rudal nuklirnya.

Negosiasi AS yang mempunyai tujuan untuk menanggalkan Korut dari program senjata nuklirnya sudah membuat dikit perkembangan semenjak KTT Trump-Jong-un pertama di Singapura Juni kemarin. Saat itu Jong-un janji untuk kerja ke arah "denuklirisasi komplet" Semenanjung Korea, tiada memberi keterangan yang jelas berkaitan agenda atau roadmapnya.

Beberapa kritikus cemas KTT ke-2 ialah usaha Jong-un untuk memenangi pertolongan dari sangsi AS tiada janji denuklirisasi yang riil.

Baca juga : Akreditasi Prodi UII

Di hari Selasa, seseorang bekas diplomat Korut menjelaskan jika Kim Jong-un tidak punya niat menyerahkan senjata nuklirnya serta lihat pertemuan puncak kedua-duanya yang akan tiba menjadi peluang untuk menguatkan status negaranya menjadi negara senjata nuklir.

Thae Yong-ho, yang membelot ke Korea Selatan (Korsel) pada tahun 2016, menjelaskan dalam pertemuan wartawan di Seoul jika pertemuan minggu kedepan di Vietnam akan tidak berhasil bila Trump tidak bisa membuat Jong-un mengatakan ia akan tinggalkan semua sarana nuklir serta senjata dan membawa Korut kembali menyepakati kesepakatan non-proliferasi nuklir.

Trump akan berjumpa dengan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk ke-2 kalinya pada 27 serta 28 Februari di Vietnam.

No comments:

Post a Comment