Wednesday, February 6, 2019

Honorer K2 Minta Kejelasan Mekanisme Seleksi PPPK

Tenaga honorer kelompok dua (K2) minta kejelasan proses seleksi pegawai pemerintah dengan kesepakatan kerja (PPPK). Pasalnya sampai sekarang belumlah ada kejelasan seleksi seperti apakah yang mesti ditempuh nanti.

Pemerintah akhir Januari ini akan buka seleksi PPPK untuk tenaga kesehatan, guru, serta penyuluh pertanian. ”Yang saya pertanyakan apa (ketentuan) teknisnya telah ada, seleksi seperti apakah yang mesti kita kerjakan,” kata Ketua Komunitas Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih di Jakarta tempo hari.

Baca juga : Jurusan di UNSYIAH

Titi menjelaskan, sampai sekarang ini pemerintah belumlah keluarkan ketentuan tehnis tentang perihal itu. Ia mengharap ketentuan tehnis mesti jelas terlebih dulu sebelum mengambil keputusan jumlahnya.

”Jangan asal kasih statement, tetapi kita belumlah tahu. Sebab sampai ini hari kita belumlah lihat juklak (panduan penerapan) atau juknisnya (panduan tehnis),” katanya.

Ia mengutamakan jika perihal yang sangat terpenting ialah jalan keluar yang dikeluarkan pemerintah sebaiknya berkeadilan. Ia minta supaya dalam soal mengambil tenaga honorer tidaklah setengah- 1/2.

”Bagi kami yang terpenting kebijaksanaan itu berkeadilan. Difasilitasi semua. Kami pun memahami jika setahap (penerimaannya). Tetapi harusnya rentang saatnya jelas,” tuturnya.

Awal mulanya pemerintah pastikan akan buka seleksi PPPK tenaga pendidikan sekitar 159.000. Lowongan ini diutamakan untuk tenaga honorer K2.

”Khusus untuk (seleksi) saat ini diperuntukkan untuk guru honorer K2 yang banyaknya seputar 159.000. Itu buat yang ingin (turut seleksi). Jika tidak ingin pun engga apa-apa,” kata Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) Muhadjir Effendy.

Muhadjir menjelaskan, jumlahnya sekitar 159.000 itu adalah jumlahnya guru honorer K2 yang sudah diverifikasi. Ia menyebutkan, jajarannya sudah lakukan verifikasi pada jumlahnya guru honorer yang berada di semua Indonesia.

”Sudah kita kalkulasi by name by address. Telah kita sensus. Termasuk juga telah dikeluarkan 25.000 sebab nyatanya orangnya tidak ada. Jadi, K2 cuma seputar 159.000 itu,” tuturnya.

Ia menuturkan seleksi PPPK kesempatan ini memang diutamakan untuk guru honorer K2. Di luar tenaga honorer K2, diyakinkan tidak dapat ikuti seleksi. Termasuk juga guru-guru honorer baru tidak bisa turut seleksi PPPK kesempatan ini.

”Seleksi ini memang tertutup. Cuma spesial K2. Tetapi kita akan berupaya agar 736.000 guru honorer itu semua ada jalan keluarnya. minta kesabarannya, akan dikerjakan dengan setahap. Kemendikbud telah miliki gagasan sampai 2023 (berkaitan guru honorer),” tuturnya.

Baca juga : Jurusan di UNIMAL

Bekas Rektor Kampus Muhammadiyah Malang (UMM) itu membidik supaya semua K2 bisa lolos seleksi PPPK. Dengan demikian pemerintah mendapatkan penambahan tenaga pendidik sekitar 159.000 orang. ”Sebenarnya jika kita telah membanderol 159.000 itu, ya berarti yang lulus ya begitu,” katanya.

Ditanyakan proses seleksi, Muhadjir menyebutkan tidak jauh berlainan dengan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Akan tetapi untuk tingkat kesusahan akan ada rekonsilasi. ”Tapi kita cocokkan kesulitannya untuk tua serta muda. Waktu tua serta muda dibikin sama, kelak kehabisan napasnya,” tuturnya.

Karenanya ada seleksi PPPK ini, ia kembali minta sekolah tidak kembali mengambil tenaga honorer. Ia ingin menyelesaikan tenaga honorer yang ada sekarang ini. Bila tidak ditutup, banyaknya selalu makin bertambah serta tidak akan sempat tertuntaskan.

”Ini kita akan selekasnya bangun skema rekrutmen guru yang benar-benar sistemik, ikuti standard kwalifikasi yang benar. Jika sekolah terus menerus mengusung honorer, kapan kita tuntas?” tuturnya.

No comments:

Post a Comment